Kota Tegal batal Jadi Tuan Rumah Porprov 2018
Rencana Kota Tegal untuk menjadi tuan rumah Porprov Jawa Tengah XV pada tahun 2018 mendatang, batal terealisasi.TEGAL - Rencana Kota Tegal untuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah (Jateng) XV pada tahun 2018 mendatang, batal terealisasi. Ketua Komisi III DPRD Kota Tegal Sutari, Jumat (10/2), menjelaskan, batalnya Kota Tegal menjadi tuan rumah Porprov Jateng XV merupakan hasil pembahasan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Jawa Tengah.
Menurut Sutari, pembatalan itu
disebabkan karena Kota Tegal dinilai belum siap menyelenggarakan. Namun
demikian, kota ini masih memiliki kesempatan menjadi tuan rumah pada
2022 mendatang. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut
menerangkan, daerah lain yang siap menjadi tuan rumah Porprov Jateng XV
antara lain Magelang, Surakarta/Solo, dan Semarang.
“Yang menentukan daerah mana, nanti gubernur,” jelasnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Tegal Hartoto menyampaikan, dia sudah mengetahui informasi pembatalan tersebut melalui media. Namun, sampai saat ini belum menerima surat resmi dari Gubernur Jawa Tengah terkait pembatalan itu.
“Kami masih menunggu pemberitahuan dari provinsi,” ujar Hartoto yang mantan kepala Satuan Polisi Pamong Praja.
Pemkot Tegal, sambung dia, telah berupaya mempersiapkan sarana dan prasarana (sarpras) untuk penyelenggaraan porprov. Dia memastikan pembangunan sarpras yang belum rampung, tetap dilanjutkan jika tuan rumah porprov diputuskan di daerah lain.
“Pembangunan sapras tersebut kan bukan hanya untuk Porprov, namun untuk kemajuan olahraga secara umum,” imbuhnya.
Sementara itu, pembatalan ini mengundang kekecewaan dari sejumlah pimpinan cabang olahraga. “Ini kesempatan langka, apabila batal di Kota Tegal, kami kecewa,” ujar Ketua Askot PSSI Kota Tegal Agam Wijaya.
Agam mengatakan, Porprov merupakan momen prestisius bagi semua insan olahraga. Menjadi tuan rumah, adalah sebuah kehormatan bagi suatu daerah. Pada penyelenggaraan porprov selanjutnya, dia masih berharap Kota Tegal bisa menjadi tuan rumah.
“Selanjutnya, Kota Tegal harus bisa menjadi tuan rumah,” ujar pria asli Kota Tegal yang tengah berupaya membangkitkan cabang olahraga sepak bola di Kota Bahari ini. (nam/ela/zul)
“Yang menentukan daerah mana, nanti gubernur,” jelasnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Tegal Hartoto menyampaikan, dia sudah mengetahui informasi pembatalan tersebut melalui media. Namun, sampai saat ini belum menerima surat resmi dari Gubernur Jawa Tengah terkait pembatalan itu.
“Kami masih menunggu pemberitahuan dari provinsi,” ujar Hartoto yang mantan kepala Satuan Polisi Pamong Praja.
Pemkot Tegal, sambung dia, telah berupaya mempersiapkan sarana dan prasarana (sarpras) untuk penyelenggaraan porprov. Dia memastikan pembangunan sarpras yang belum rampung, tetap dilanjutkan jika tuan rumah porprov diputuskan di daerah lain.
“Pembangunan sapras tersebut kan bukan hanya untuk Porprov, namun untuk kemajuan olahraga secara umum,” imbuhnya.
Sementara itu, pembatalan ini mengundang kekecewaan dari sejumlah pimpinan cabang olahraga. “Ini kesempatan langka, apabila batal di Kota Tegal, kami kecewa,” ujar Ketua Askot PSSI Kota Tegal Agam Wijaya.
Agam mengatakan, Porprov merupakan momen prestisius bagi semua insan olahraga. Menjadi tuan rumah, adalah sebuah kehormatan bagi suatu daerah. Pada penyelenggaraan porprov selanjutnya, dia masih berharap Kota Tegal bisa menjadi tuan rumah.
“Selanjutnya, Kota Tegal harus bisa menjadi tuan rumah,” ujar pria asli Kota Tegal yang tengah berupaya membangkitkan cabang olahraga sepak bola di Kota Bahari ini. (nam/ela/zul)
0 komentar:
Posting Komentar